Teks Terjemahan Sutasoma. Penggalan Kakawin Sutasoma Mpu Tantular.
Sutasoma - LI - hal. 167
Rambutnya hitam bagaikan pekatnya mendung hitam. Rembulan menyusut dan pucat karena kalah kecantikannya dibandingkan parasnya. Kelapa gading yang cantik tiadalah artinya dibandingkan payudaranya yang terbentuk sempurna. Pinggangnya bagaikan keris yang dikeluarkan dari sarung. Kecantikannya melebihi bunga teratai yang bergoyang ditiup angin.
Keelokan rupanya bagaikan Dewi Asmara yang turun ke Bumi, dan karena keunggulan penampakan dan kecantikannya itu hingga iya menimbulkan hasrat di hati. Semua bidadari kalah dibandingkan dengannya, tidak ada yang bisa menandingi. Mereka bagaikan bintang-bintang yang meredup saat bulan muncul atau bulan yang redup saat terbitnya matahari.
Semua bidadari pun takjub melihat rupa sang dewi, pasti pangeran pun akan menyambutnya. Keharuman kasturi dari kainnya menyebar dan beraroma wangi bagaikan dupa. Seperti keharuman kerajaan Dewa Asmara yang tersebar luas di masa lalu saat sang dewa mati di gunung.
Buku Kakawin Sutasoma Mpu Tantular
Penerjemah Dwi Woro Retno Mastuti dan Hastho Bramantyo
Cetakan pertama Komunitas Bambu, Agustus 2009
No comments:
Post a Comment